GUGURNYA BHISMA
Pada hari kesembilan Bisma menyerang pasukan Pandawa dengan membabi buta.
Banyak laskar yang tercerai berai karena serangan Bisma. Banyak yang melarikan
diri atau menjauh dari Bisma, pendekar tua nan sakti dari Wangsa Kuru. Kresna memacu kuda-kudanya
agar berlari ke
arah Bisma. Arjuna dan Bisma terlibat
dalam pertarungan sengit, namun Arjuna bertarung dengan setengah hati sementara
Bisma menyerangnya dengan bertubi-tubi. Melihat keadaan itu, sekali lagi Kresna
menjadi marah. Ia ingin mengakhiri riwayat Bisma dengan tangannya sendiri. Ia
meloncat turun dari kereta Arjuna, dengan mata merah menyala tanda kemarahan
memuncak, bergerak berjalan menghampiri Bisma. Dengan senjata Chakra di tangan, Kresna
membidik Bisma. Bisma dengan pasrah tidak menghindarinya, namun semakin merasa
bahagia jika gugur di tangan Kresna. Melihat hal itu, Arjuna menyusul Kresna
dan berusaha menarik kaki Kresna untuk menghentikan langkahnya. Arjuna pun mengajak Kresna untuk
berbicara , Kresna tidak menjawab setelah mendengar kata-kata Arjuna, tetapi
dengan menahan kemarahan ia naik kembali ke atas keretanya. Dengan
menahan kemarahan Kresna naik kembali ke atas keretanya. Kedua pasukan tersebut
melanjutkan kembali pertarungannya.
Para Pandawa tidak mengetahui
bagaimana cara mengalahkan Bisma. Pada malam harinya, Pandawa menyusup ke dalam kemah
Bisma. Bisma menyambutnya dengan doa restu. Pandawa menjelaskan maksud
kedatangannya, yaitu mencari cara untuk mengalahkan Bisma. Kemudian Bisma
membeberkan hal-hal yang membuatnya tidak tega untuk berperang. Setelah
mendengar penjelasan Bisma,Arjuna berdiskusi dengan Kresna. Ia merasa tidak tega untuk mengakhiri riwayat kakeknya.
Kemudian Kresna mencoba menyadarkan Arjuna, tentang mana yang benar dan mana
yang salah.
Pada hari kesepuluh, pasukan Pandawa
dipelopori oleh Srikandi di garis depan.
Srikandi menyerang Bisma, namun ia tidak dihiraukan. Bisma hanya tertawa kepada
Srikandi, karena ia tidak mau menyerang Srikandi yang berkepribadian seperti
wanita. Melihat Bisma menghindari Srikandi, Arjuna memanah Bisma berkali-kali.
Puluhan panah menancap di tubuh Bisma. Bisma terjatuh dari keretanya. Pasukan
Pandawa bersorak. Tepat pada hari itu senja hari. Kedua belah pihak
menghentikan pertarungannya, mereka mengelilingi Bisma yang berbaring tidak
menyentuh tanah karena ditopang oleh panah-panah. Bisma menyuruh para ksatria
untuk memberikannya bantal, namun tidak satu pun bantal yang mau ia terima.
Kemudian ia menyuruh Arjuna memberikannya bantal. Arjuna menancapkan tiga anak panah
di bawah kepala Bisma sebagai bantal. Bisma merestui tindakan Arjuna, dan ia
mengatakan bahwa ia memilih hari kematian ketika garis balik matahari berada di
utara.Akhirnya Bisma pun gugur di tangan Arjuna.
*) Silahkan tata cerita agar menjadi lebih menarik , tanpa
keluar dari ketentuan tema dan cerita
*) Silahkan pada saat lomba agar masing-masing angkatan
mennyetorkan 4 synopsis yaitu kepada juri dan kordinator lomba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar diketik di sini yach...