Sabtu, 05 September 2009

12 Besar Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS

wah, maaf baru bisa poting lagi. Tapi, benar-benar hebat perjuangan para peserta pemilihan calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2009/2010. Mereka baru saja melewati 5 hari proses pemilihan hingga terbentuk 6 paket pasangan Ketua dan Wakil Ketua OSIS. Bagaimana sih perjuangan mereka sejauh ini??

Baik… Begini ceritanya. Senin, 31 Agustus 2009, KPO menyosialisasikan adanya pemilihan calon ketua dan wakil ketua OSIS periode 2009/2010. Pada jam istirahat pertama, seluruh nama peserta pemilihan dikumpulkan pada sekretariat KPO (bertempat di sekretariat OSIS, Red). Pada istirahat kedua, seluruh peserta dikumpulkan dan kemudian diberikan beberapa tugas yang harus dikumpulkan pada kegiatan sore harinya. Kegiatan sore hari yang dimkasud adalah kegiatan pelatihan kedisiplinan dan mental peserta. Caranya dengan pemberian LKBB. Penilaian pun dilakukan tim khusus dari KPO sendiri selama 3 hari dimulai dari hari Senin hingga Rabu, 2 September 2009.

Kamis, 3 September 2009, diumumkan nama-nama peserta yang masuk ke dalam 24 besar calon ketua dan wakil ketua OSIS, pada istirahat kedua. Sore harinya, mereka melakukan tes interview. Tujuannya, untuk memilih lagi peserta mana yang benar-benar siap untuk melanjutkan perjuangannya menjadi ketua dan wakil ketua OSIS. Selama interview, Penulis yang juga ikut serta menjadi pewawancara, cukup terkejut mendengar beberapa peserta yang ternyata mengikuti pemilihan tersebut dengan tekad bukan untuk menjadi ketua dan wakil ketua. Melainkan menjadi sekretaris, bendahara, ataupu sekbid.

Bagaimana menjelaskannya ya? Tapi, yang jelas begini, tiap jabatan (apapun itu jabatannya) sama-sama memiliki tugas. Yang berbeda itu pada letak tanggungjawabnya. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi tanggungjawabnya. Tugas, tak terlalu banyak berbeda. Jadi, Penulis menyarankan jangan memilih jabatan hanya dilihat dari tugas, keuntungan yang didapat, dan lainnya. Tapi juga melihat dari tanggungjawabnya. Dengan tanggungjawab yang semakin besar, semakin besar pula pengorbanan yang harus dilakukan, baik pengorbanan waktu, pelajaran, atau yang lainnya.

Kembali ke proses pemilihan. Setelah diadakannya tes wawancara, KPO dan DP3O melakukan rapat konsolidasi untuk menentukan peserta yang masuk dalam 12 besar calon ketua dan wakil ketua. Cukup susah bagi kami (KPO dan DP3O) untuk menentukan peserta yang benar-benar memenuhi kriteria ketua maupun wakil ketua OSIS. Namun, setelah dipertimbangkan dengan matang, akhirnya kami memutuskan nama-nama peserta yang masuk 12 besar, yaitu :

1. Vitha Adinda (XI IA 1)
2. Made Ngurah Adhiwangsa W. (XI IA 2)
3. Brahmanda (XI IA 2)
4. Sri Wahyuningsih (XI IA 1)
5. Made Darmiasih (XI IA 5)
6. Kadek Deddy Tara (XI IA 5)
7. Gede Dewangga Prahasta D. (XI IA 6)
8. Putu Sukedana (X1)
9. Kadek Dede Frisky W. (X1)
10. Dek Sintya Adinda S. (X1)
11. Made Ery Mertha Aryawan (X4)
12. Nyoman Ratna Wulandari (X6)

Nama-nama tersebut diumumkan pada Jumat, 4 September 2009 seusai pelajaran sekolah. Tugas kami pun masih belum selesai. Mereka belum dibentuk paket pasangan calon ketua dan wakil ketua OSIS. Seusai proses pengumuman yang cukup unik, kami mulai melakukan pemaketan pasangan. Kenapa pengumuman ini dikatakan unik? Begini, para peserta diberi komando untuk “istirahat-parade”. Selama istirahat tersebut, mereka harus memejamkan mata dan menundukkan kepala. Kemudian, panitia pemilihan membagi diri untuk memberikan sesuatu kepada mereka. Daun. Panitia memberikan daun kepada setiap peserta. Daun tanaman kamboja (Jepun Jepang) untuk peserta yang tidak lolos 12 besar. Dan daun dari pohon beringin untuk mereka yang lolos 12 besar. Mungkin sesuai dengan makna daun, daun tanaman kamboja walau pahit rasa getahnya, tapi bisa memberikan manfaat yang baik untuk kesehatan. Begitu pula pada daun pohon beringin. Ada filosofi tentang kepemimpinan yang diibaratkan dengan sosok pohon beringin. Wah… Semoga memang begitulah mereka sesuai dengan makana itu ya.

Sore harinya, mereka dikumpulkan kembali untuk mendapatkan pengarahan untuk kegiatan selanjutnya. Yup, betul sekali. Kampanye paket calon ketua dan wakil ketua OSIS. Sebelum mereka berkampanye, mereka diharuskan untuk membuat proposal kegiatan mengenai kampanye mereka. Tujuannya, selain untuk melatih mereka dalam membuat proposal kegiatan, juga menjaga agar selama proses kampanye tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, proses kampanye berjalan sesuai rencana dan seusai dengan etika kampanye. Wah, sudah mulai menerapkan kehidupan politik di SMA ya. Hidup berpolitik yang sehat memang harus diajarkan sejak dini.

Sampai saat ini, perjuangan 6 paket calon ketua dan wakil ketua OSIS tersebut baru dimulai. Mereka mulai membuat visi dan misi, poster, pamflet, persiapan orasi, dan sebagainya. Semoga semangat demokrasi ini bisa bertahan terus ya. Hidup SMANSA Singaraja. Mari kita wujudkan budaya demokrasi di sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar diketik di sini yach...